Sabtu, 01 Januari 2011

In Memoriam 2010 : The Better Day Will Come


Seperti semua manusia di bumi ini, saya pun memiliki memori-memori tentang apa yang terjadi pada tahun 2010. Maka dari itu di awal tahun yang baru ini saya pun ingin mengenang apa yang terjadi pada diri saya tahun 2010 lalu.
2010. Ya, di tahun itu banyak hal yang merubah hidup saya terjadi. Sebetulnya hal-hal tersebut adalah hal yang wajar terjadi di kehidupan seseorang (mungkin). Namun hal-hal tersebut sangat berarti bagi diri saya.
Diantaranya adalah Ujian Nasional. Hal yang paling ditakuti (mungkin) oleh para pelajar SMP dan SMA pada umumnya. Setelah berhasil melalui UN pada saat SMP dengan sangat sukses, saya tidak yakin hal terse but akan terulang di UN SMA saya kali ini. 3 tahun saya lewati hanya dengan pas-pasan (dari segi akademis). Dan entah mengapa saya juga merasa hanya sedikit sekali ilmu yang saya dapatkan di SMA ini. Namun ya begitulah, saya bisa maju hingga di penghujung bangku SMA ini. Akhirnya dengan sekian banyak misteri  yang ada mengenai UN ini, dan dengan ‘’amunisi-amunisi’’ yang ada untuk membantu kelancaran saya dalam melaksanakan UN ini, yeaaahhh saya berhasil lulus dengan nilai yang lumayan.
Berlanjut ke ujian-ujian penerimaan mahasiswa baru. Berbagai jalur penerimaan mahasiswa baru (PTN) saya coba. Hasilnya nol besar! Uang dengan jumlah yang tidak sedikit pun (biaya pendaftaran dan tes) terbuang sia-sia. Segala harapan dan doa saya pun tak terjawab dengan sesuai. Cita-cita saya untuk menempuh jenjang pendidikan di bidang seni di salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Bandung pun kandas sudah. Sedih, ya sangat saya rasakan. Putus asa, mungkin saya juga mengalaminya. Tapi saya masih terus mencoba dengan harapan dapat mengenyam pendidikan arsitektur di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Bandung. Hasilnya, nihil! Saya pun hanya mendapatkan tempat di pilihan cadangan saya. Sebuah jurusan yang saya pun masih buta tentang segala suatu di jurusan ini. Tapi mau bagaimana lagi? Karena  saya tidak memiliki cadangan di perguruan tinggi yang lainnya, akhirnya saya ambil jurusan cadangan itu. Saya mencoba mengambil beberapa kesimpulan atas kegagalan saya tersebut. Pertama, mungkin inilah hasil ‘ke-santai-an’ saya selama SMA. Kedua, kali ini lebih positif. Saya sudah berusaha, berdoa, dan bertawakal pada Ilahi, namun mengapa saya tidak mendapatkan yang saya  inginkan? Ya inilah jalan yang sudah digariskan oleh Tuhan kepada saya. Mungkin disinilah hidup saya nantinya akan lebih baik. Positive thinking, Tuhan tidak mungkin menjerumuskan makhluknya ke jalan yang salah!
Hal lain yang bagi saya sangat berarti di tahun 2010, adalah kehidupan bermusik. Di akhir masa SMA, saya sempat memiliki sebuah band yang saya yakin sangat sesuai dengan visi dan misi saya. Berbagai upaya pun sudah saya lakukan untuk meningkatkan performa band saya ini. Namun nasib berkata lain, waktu dan tempat memusnahkan jerih payah saya begitu saja. Kami pun harus berpisah. Saya harus memulai segala suatunya dari awal lagi. Alhamdulilah, Tuhan memberikan saya jalan untuk memulainya kembali. Kini, walaupun dengan susah payah, impian yang dulu saya pernah miliki pun kembali ada dan mungkin menjadi kenyataan, amien.
Di tahun 2010 kondisi perekonomian keluarga saya juga belum membaik. Walaupun rejeki yang mengalir ke kantong saya alhamdulilah tidak tersendat. Namun kedua hal yang sangat kontras itu pun menjadi ironi  dalam batin ini. Mudah-mudahan di tahun 2011 ini segalanya berubah menjadi lebaih baik daripada sebelumnya, amien (saya sudah cukup lama menantikan perubahan tersebut).
Harapan dan doa. Itulah dua hal yang selalu menjadi andalan saya. Disamping usaha-usaha saya yang lebih sering tidak maksimal, kedua hal tersebut mampu membangkitkan keyakinan saya bahwa suatu hari nanti pasti ada hari yang lebih baik daripada hari ini dan kemarin.

NB : Hal- hal yg lebih detail (mungkin) akan saya ceritakan di tulisan-tulisan berikutnya. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar