Minggu, 30 Agustus 2020

Energi Baru di Ibukota Baru

 

Sumber gambar : https://karmaimpact.com

“Kalau ingin melakukan perubahan, jangan tunduk terhadap kenyataan.

Asalkan kau yakin di jalan yang benar, maka lanjutkan!”

(K.H. Abdurrahman Wahid).

 

Dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan mengukir sejarah baru. Apakah itu? Ya, Indonesia akan memiliki ibukota baru di Palangkaraya. Ibukota yang diharapkan akan menjadi jawaban atas berbagai masalah yang selama ini melekat di Jakarta. Tentunya, sebagai ibukota baru, Palangkaraya harus mempersiapkan diri agar dapat menjadi ibukota yang lebih baik dari ibukota sebelumnya. Apalagi di era globalisasi seperti saat ini, sorotan mata dunia pastinya akan tertuju pada Indonesia ketika rencana pergantian ibukota tersebut akhirnya terealisasi. Idealnya, apa yang terjadi nanti tidak hanya sekedar perpindahan lokasi ibukota saja, tanpa membawa perubahan-perubahan baru. Ibukota baru Indonesia harus menjadi barometer yang dapat menginspirasi dunia. Inspirasi itu dapat tercipta melalui beberapa hal, salah satunya pengembangan dan pengelolaan sumber daya energi.

Jika selama ini kebutuhan energi di Jakarta masih cenderung dipasok dengan fasilitas-fasilitas yang menggunakan sumber daya energi konvensional, maka nantinya Palangkaraya harus berkembang menjadi lebih baik dari apa yang terjadi saat ini. Dengan kondisi darurat energi yang tengah dialami Indonesia dan isu global warming yang semakin hari semakin mengkhawatirkan di dunia, maka Indonesia dengan ibukota barunya kelak harus menjadi contoh sebagai kota modern yang ditopang dengan energi yang dihasilkan oleh teknologi-teknologi mutakhir. Teknologi tersebut tentunya harus berorientasi pada sumber daya energi baru atau terbarukan dan ramah lingkungan. Salah satu alternatifnya adalah dengan menerapkan pembangkit listrik yang mengandalkan tenaga surya. Daya yang dibutuhkan untuk menopang kebutuhan energi sebuah ibukota memang besar. Maka dari itu, mulai dari saat ini di fase perencanaan, perlu dialokasikan sebuah wilayah yang memadai untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya yang layak. Teknologi pembangkit listrik tenaga surya yang akan digunakan nantinya pun harus ditingkatkan agar dapat berfungsi se-optimal dan se-efisien mungkin. Berbeda dari yang telah diterapkan di beberapa daerah di Indonesia, pembangkit listrik tenaga surya yang ada di Palangkaraya kelak harus diproyeksikan tidak hanya diperuntukan bagi kebutuhan listrik bangunan atau pemukiman, namun juga harus dapat digunakan untuk mengoperasikan fasilitas umum, hingga moda transportasi masal. Hal tersebut memang merupakan sebuah tantangan yang besar baik dari segi perencanaan, anggaran, pelaksanaan, dan lain sebagainya. Akan tetapi, solusi ini dapat menjadi investasi yang baik bagi Indonesia ke depannya seperti apa yang telah dilakukan oleh Maroko di Kota Ouarzazate dan Australia di Kota Sydney. Dengan perencaan dan pelaksanaan yang baik, Indonesia akan kembali memiliki pembangkit listrik tenaga surya dengan skala besar seperti yang telah dibangun di Nusa Tenggara Timur.

Sebagai ibukota baru, sudah selayaknya Palangkaraya menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya di negeri ini. Jika apa yang dilakukan di Palangkaraya nantinya berhasil, bukan tidak mungkin hal serupa dapat diterapkan pula di berbagai daerah di Indonesia. Selain sebagai kota modern yang menerapkan berbagai teknologi mutakhir, Palangkaraya harus menjadi green city, yaitu kota yang ramah lingkungan. Palangkaraya harus hadir sebagai kota yang bebas emisi. Hal tersebut selaras dengan keberadaannya di Pulau Kalimantan yang termahsyur sebagai salah satu “paru-paru dunia”. Polusi yang terjadi di Jakarta akibat penggunaan sumber daya energi fosil yang berlebihan, tidak boleh terulang kembali di Palangkaraya kelak.

Sejatinya, perubahan adalah suatu hal yang pasti. Namun, sesungguhnya kita memiliki andil atas perubahan yang akan terjadi. Memang, untuk mewujudkan suatu perubahan besar seperti yang telah dijabarkan di atas bukanlah pekerjaan mudah. Tetapi, dengan dedikasi dan integritas yang tinggi, apa yang menjadi harapan seluruh rakyat Indonesia dapat terwujud, yaitu memiliki sebuah ibukota baru yang membawa semangat baru bagi kehidupan di tanah air dan inspirasi bagi dunia. Sebagai bangsa yang memiliki keinginan untuk terus bergerak maju, perlu adanya koordinasi yang baik antara setiap stakeholder yang memiliki peranan dalam proses pergantian ibukota ini, baik itu pemerintah, swasta, hingga masyarakat. Setiap pihak harus mempersiapkan diri dengan baik dan mampu bekerja secara harmonis agar apa yang dicita-citakan dapat terealisasi. Dengan sumber energi baru, tentunya harapan baru akan muncul di ibukota baru kelak.

  

 

~§~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar